Pages

Kamis, 22 Maret 2012

Jangan Kenakan Seragam Temanmu

"Jadilah diri sendiri.."

Saya yakin sekali, mata dan telinga kita sudah tidak asing dengan kata-kata itu. Menjadi seperti kata-kata itu tidaklah semudah kita menghujat para banci dan tak semudah ketika saya berniat untuk menuliskan semua ini. Sangat-sangat tidak mudah.

Banyak hal yang bisa menjadi tembok besar antara kita dan menjadi diri sendiri. Salah satunya adalah, selalu ingin menjadi seperti orang lain. Setuju? Gak usah ngotot Bung!

Contoh sederhana, kita melihat teman kita punya sepeda motor keluaran terbaru, lalu kita melihat sepeda motor milik kita sendiri yang ternyata sudah jauh tertinggal dari segi mesin dan modelnya, kemudian kita jadi iri dan ingin memiliki motor seperti yang teman kita miliki.

KENAPA?

Takut dikira ketinggalan jaman? Takut tidak up-to-date? Atau takut pacar kita kecewa karena kita tidak bisa seperti itu?

ANDA SALAH BESAR BUNG!

Justru berbagai siksaan pikiran dan batin akan kita rasakan kalo terus-terusan mempertahankan kebiasaan ini. Biarkan orang lain seperti itu, dan biarkan kita tetap menjadi apa yang kita mau dan menikmati apa yang sudah ada.

Dulu saya bisa dibilang korban jati diri. Memalukan memang. Teman saya bisa bermain gitar akustik, saya ingin bisa seperti itu. Teman saya bisa bermain bass, saya pun ingin bisa. Teman saya bisa maen drum, saya ingin bisa. Teman saya bisa nyanyi, saya tetap ingin bisa. Begitu saja terus sampe mampus.

Memang ada sisi positifnya. Yaitu, kita jadi punya motivasi untuk mempelajari banyak hal. Tapi selebihnya? Puas? Bohong sekali jika kita merasa puas. Yang saya rasakan selama saya menjalani pemikiran seperti ini adalah, saya kehilangan identitas.

Saya seperti tidak mengerti harus bagaimana dan apa yang sebaiknya saya pilih. Kenapa? Karena apa-apa saya ikuti. Dari situlah saya mendapatkan pelajaran yang hingga sekarang saya ingat betul. Belajar merubah kebiasaan meniru dan membanding-bandingkan itu memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa kan?

Satu hal, mempelajari karena ingin memiliki kemampuan dengan mempelajari karena ingin bisa seperti orang lain adalah hal yang sangat berbeda. Semoga bisa membedakan.

Kenapa seorang Dokter spesialis memiliki bayaran yang lebih mahal daripada Dokter umum? Karena dia spesial dibidangnya!

Sebagus-bagusnya seragam teman kalian, kalian tetap akan terlihat lebih tampan jika memakai kaos oblong milik kalian sendiri. Yakin deh!

Saya memang bukan Mario Teguh. Saya juga tidak botak. Saya juga tidak dibayar untuk menuliskan semua ini. Terus kenapa saya menulis ini semua? Saya hanya ingin menutup jalan yang pernah saya lalui dengan tulisan ini. Jalan yang diujungnya adalah sikap latah. Jalan yang tidak punya identitas. Jalan yang dipinggirnya bertaburan topeng-topeng.

Mari belajar menciptakan dan menikmati "Wajah" kita sendiri.

Injak topeng itu. Jatuhkan pilihan lalu tekuni dan nikmati. Jangan mau terlahir sebagai RunnerUp. Jangan takut disebut berbeda. Dunia juga butuh warna. Jadilah seseorang yang SPESIAL!


2 komentar:

Cari Blog ??